Apa harapan umat Islam kepada pemerintah di tahun 2022? Sepertinya, umat tak banyak berharap lagi kepada pemerintah. Umat Islam, barangkali hanya bisa menambah energi kesabaran selama rezim ini berkuasa. Suara kebatinan umat Islam sebenarnya sudah mendidih. Tapi, banyak yang menahan diri untuk tak berkomentar secara frontal kepada pemerintah.
Kenapa? Kepleset sedikit, salah ucap sedikit, apalagi di media sosial bisa bisa berujung masuk penjara. Itulah kenyataan yang terjadi saat ini. Demokrasi sudah mati di era pemerintahan ini. Kritik diberangus. Yang ada dan mengemuka hanya puji-pujian yang terus dipelihara. Padahal semua itu semu dan palsu belaka.
Umat Islam begitu dipinggirkan di era pemerintahan Jokowi. Memang, ada yang ikut kekuasaan. Ikut menikmati remah-remah jabatan. Siapa mereka? Sebagian elit ormas yang konon mengaku terbesar di negeri ini. Salah satu elitnya jadi menteri. Yang darinya hartanya mendadak naik berkali-kali lipat ketika menjabat. Seorang menteri yang begitu ramah terhadap non muslim. Tapi, galak betul kepada komunitas muslim selain kelompoknya sendiri.
Lantas, kepada siapa umat Islam berharap? Jelas kepada umat Islam sendiri. Masih banyak tokoh muslim, kelompok dan komunitas muslim, ormas-ormas yang masih lurus. Masih punya akal sehat untuk tak merapat kepada kekuasaan. Juga, masih ada partai semisal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang suka atau tidak suka, partai inilah satu-satunya harapan aspirasi umat Islam bisa disalurkan.
Menuju 2024 satu yang perlu disiapkan. Bergandengan tangan, saling membantu antar sesama muslim. Saling menguatkan. Memupuk rasa solidaritas atas sesama muslim. Terus mengasah kepedulian. Merekatkan kembali ukhuwah diantara sesama muslim. Inilah yang menjadikan umat Islam bisa bertahan di tengah himpitan dan usaha memojokkan serta meminggirkan yang begitu sistemik ini.
Umat Islam harus disadarkan. Beginilah ketika pemerintahan jauh dari ulama, jauh dari nilai-nilai Pancasila dengan Islam sebagai basis pendukungnya. Kiblat pemerintahan adalah negeri komunis yang punya sejarah buruk atas bangsa ini. Komunis, dalam bentuk nyatanya yaitu PKI yang dulu diberangus, tapi sekarang seolah muncul lagi dalam bentuknya yang lain. Ke depan, partai berbasis Islam harus menjadi rujukan, menjadi pilihan, bukan yang lain. Agar kepemimpinan ini tak lagi seperti sekarang ini.
Harapan itu masih ada. Pelan tapi pasti, rezim ini bakal bisa terganti jika umat Islam sadar politik. Tak mengulangi kesalahan dengan memilih partai yang salah, memilih tokoh politik yang salah, memilih pemimpin yang salah. Hanya dengan kesadaran politik semacam ini, keadaan bakal berubah. Tatanan politik ketatanegaraan bakal berubah sehingga ramah terhadap umat Islam. Bukan sebaliknya, memunculkan rezim yang selalu memusuhi umat Islam. []
No comment for Dari Redaksi: Harapan Umat Islam di Tahun 2022