Saat opini ini ditulis, air sedang begitu berlimpah di Provinsi di mana IKN akan berdiri. Ya, hujan telah mengguyur beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur. Kita juga tahu bersama, bahwa saat ini Kabupaten Kutai Timur mengalami bencana banjir dan longsor sejak 18 Maret 2022. Lebih dari 50% daerah tertutup air.
Akses jalan darat dengan Kota Bontang sebagai kota terdekat lumpuh. BNPB, TNI, Polri, dan para relawan dari berbagai organisasi sosial kemasyarakatan yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur datang dengan menggunakan jalur darat dan jalur laut, kemudian segera berjibaku untuk menyelamatkan para penduduk yang terjebak dengan semakin tingginya air yang mengalir, selain membawa bantuan logistik untuk disuplai ke dapur-dapur umum. Lembaga-lembaga filantropi segera melakukan penggalangan dana dan menyalurkan bantuannya.
Air menjadi penting karena merupakan salah satu sumber daya yang menunjang kehidupan semua makhluk hidup. Air akan selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Dia tak mencari ketinggian, dia mencari tempat yang lebih rendah.
Tak ingin disanjung apalagi menyombongkan diri. Artinya ketika air hujan membasahi bumi pun akan mengikuti siklus air yang sudah di tentukan. Sebuah pesan sederhana, bagi pengguna air bernama manusia, tak perlu menyombongkan diri, tetaplah rendah hati walau artimu penting bagi orang lain.
Pesan dari air dalam sebuah bencana banjir sepertinya adalah aku bingung kemana aku akan mengalir? Bahkan buaya sebagai salah satu makhluk hidup pun bingung, kenapa aku bisa sampai berenang sedemikian jauh? Aku tak berniat jalan-jalan seenaknya dan membuat takut manusia, tapi air yang membawaku sampai sedemikian lebar jarakku dengan tempat hidupku. Aku berjalan untuk mencari makan, dimana aku bisa mendapatkan makananku?
Dalam tulisan Amien Widodo pada laman its.ac.id (2013) menyebutkan bahwa sebenarnya air hujan yang turun di pegunungan yang penuh dengan hutan akan terbagi menjadi tiga bagian. Pertama akan meresap dan mengalir ke dalam tanah, dan akan keluar sebagai mata air yang jernih sehingga menambah volume air sungai. Jika sungai digunakan sebagai pensuplai air bersih bagi warga di sekitar sungai maka air yang dihasilkan akan jernih pula. Kedua, air akan mengalir di permukaan bumi menuju ke aliran sungai. Ketiga, air hujan akan diuapkan kembali. Dengan kata lain air hujan yang turun ke bumi mempunyai hak untuk mengalir, baik melalui media tanah dan atau lewat aliran sungai.
Bagaimana jika media tanah sudah banyak mengalami pengurangan karena alih fungsi? Sungai pun menjadi dangkal karena menjadi tempat membuang ‘sampah’. Alam telah menyampaikan pesan sedemikian jelas dengan bencana alam yang mendatangi kita.
Sebagai orang beriman mari memanjatkan doa semoga hujan yang turun adalah hujan yang selalu membawa manfaat. Sembari mengambil pelajaran berdasarkan pesan dari aliran air dengan berbuat untuk menjaga keberlanjutan bumi yang akan terus membawa kesejahteraan anak keturunan kita secara berkelanjutan. Mari kita kelola dan kita sayangi alam semesta ini agar tetap seimbang dan lestari.
Afita Nur Hayati. Bekerja di UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Kabid Kader PW Nasyiatul Aisyiyah Kaltim.
No comment for Spirit Air